Dan syukur luar biasa, tahun ini kami banyak dapat rejeki dari hasil jualan buah jeruk. Hampir seminggu kami berjuang mengantar dus-dus buah yang jumlahnya hampir 100 dus itu ke seluruh penjuru Jakarta dan sekitarnya. Rejeki Imlek, Puji Tuhan!!
Seperti tahun-tahun sebelumnya, selalu ada acara makan malam bersama di rumah. Menunya pun yang sederhana aja yang penting kumpul-kumpul dan tahun ini tema kaosnya warna merah. Hihihi.
Pas hari H, pagi-pagi kami seperti biasa mengadakan ritual untuk saling sungkeman ala-ala Chinese, kiunghi. Diawali dengan kiunghi ke Mami, lalu Fritz ke kami dan terakhir saling kiunghi antar saudara. Sebelum akhirnya kami berpisah, karena kami harus menuju ke rumah Mama untuk kiunghi juga.
Setelah dari rumah Mama, tujuan selanjutnya adalah menuju ke Pramuka. Disini sudah menunggu saudara-saudara dari Bang Ali. Setahun lalu sempat vakum karena salah satu tetua ada yang meninggal. Tahun ini kembali kami berkumpul di sana. Yang paling dikangenin adalah limpahan makanan berbau babi. Uuuuuh, nyaaammm!!!
Lokasi selanjutnya menuju Kemayoran. Ini adalah tempat wajib yang harus dikunjungi sampai hari ini. Ada popo dari pihak bokap yang masih tinggal disana. Umurnya sudah mencapai 89 tahun. Masih sehat, tapi sudah lebih banyak tiduran sambil mendengarkan suara anak-anaknya yang mengobrol dekatnya. Suara para cucu yang udah pada gede-gede dan juga para cicit. Sehat terus ya, Po!!
Acara terakhir di hari ini adalah kumpul dengan keluarga dari pihak Mami di daerah Alam Sutera. Kami makan malam bersama di Ikan Bakar Cianjur lalu acara dilanjutkan ke Flavor Bliss. Nongki syantik sambil minum kopi.
Selalu seru memang setiap Imlek itu. Ada aja yang bisa dinikmati dari setiap kumpul keluarga setiap tahun ini.
No comments:
Post a Comment