5 hari di Semarang - Lievell

Saturday, September 9, 2017

5 hari di Semarang


Rapat Nasional
Perserikatan Homeschooler Indonesia
17 - 21 Agustus 2017


Libur panjang di hari Kemerdekaan Indonesia kali ini, gue dan Mas Boy berkesempatan ngebolang ke daerah Semarang. Ini kali pertamanya buat gue pergi ke luar kota berdua aja sama si Boy, dan ini kali pertamanya juga naik kereta ekonomi keluar kota. Untungnya aja ada Mak Anet yang mau dirempongin sama gue. Padahal yaa, harusnya gue yang dirempongin sama doi karena lagi hamil besar, ini malah gue yang rempongin doi. Hihihihi.


Dengan gembolan kanan kiri depan belakang, kami sampai di Stasiun Senen sore itu. Dalam bayangan, stasiun Senen ini menyeramkan, penuh asap rokok, desak2an, rebutan kursi dan segala yang gak asik yang suka ditonton di tipi kalau jelang Lebaran. Eh nyatanya, jauuuuh banget. Antrian rapi, regulasi teratur, penumpang gak desak-desakan. Seneng juga yaa kalau ternyata transportasi umum sekarang udah cakep banget.


Perjalanan kami dimulai dari Jakarta menuju Semarang, estimasi waktu 6,5 jam perjalanan. Kursi yang agak tegak buat kami susah untuk bobo-bobo cantik. Akhirnya kami mengisi waktu dengan ngobrol bareng, cemal cemil bareng dan makan malam bareng. Tapi baru setengah perjalanan si Boy mulai komplen bosen. Harusnya sih perjalanan ngebolang kali ini ada Domi juga yang ikut, tapi karena doi harus tanding futsal akhirnya terpaksa batal ikut. Jadilah si Boy colak colek emaknya buat ngajakin main. Main suit kampung udah, suit internasional udah, main segala permaian jari-jari pun juga udah, tetep aja yaa rasanya lamaaaa beuuut gak sampe-sampe. Dan berakhir dengan bobo manis di bahu emaknya setengah jam sebelum kereta sampai di Semarang jam 10an malam.


Begitu sampai Semarang, kami langsung ke venue untuk rapat PHI besok paginya. Kami menginap di Achteruis Guest House. Tempatnya cukup nyaman untuk menginap.


Paginya kami bangun cukup pagi dan memilih untuk jalan kaki menikmati Kota Tua. Kebetulan sekali kami menginap di daerah itu. Banyak sekali bangunan-bangunan tua yang cakep-cakep. Jepret sana sini. Berasa kaya di Kota Tua Jakarta. Dan berakhir di warung kecil menikmati soto ayam yang endessss dan murah banget. Untuk dua porsi soto ayam, 3 gorengan, 2 teh manis hangat dihargai 18rebu doang!! Wuiiiihhh.... Dimana si Boy menikmati nasi goreng Pak Karmin yang harganya 13rebu. Hahahahha....lebih dari makan emaknya dan si tante Anet.


Tujuan utama kami ke Semarang ini adalah mengikuti Rapat Nasional Perserikatan Homeschooler Indonesia, yang mana pesertanya adalah koordinator-koordinator simpul dari berbagai wilayah di beberapa daerah di Indonesia dan juga Tim Inti. Kebetulan yang gak disengaja, gue termasuk salah satu koorsim daerah Jakarta Barat. Jadilah gue berada di Semarang bareng dengan 25 orang lainnya dari penjuru wilayah ini untuk mengikuti rapat selama 3 hari ke depan.

Di rapat hari pertama, kami diajak untuk saling mengenalkan diri, dan menceritakan kenapa kami memilih homeschool dan apa motivasi kami memilih homeschool. Jadilah di hari pertama ini kami banyak curcol tentang perjalanan HS kami. Lalu dilanjut oleh Yvonne, sang fasilitator, untuk melihat lebih dalam visi dan misi kami dalam menjalankan HS kami. Kami diajak untuk menyelam lebih jauh untuk menganalisis semua kendala dan diskriminasi yang dialami oleh HSers.

Rapat berakhir cukup malam, kepala rasanya sudah berasap di hari pertama. Hihihhi. Macam pejabat DPR aja ini rapat seharian. :P


Rapat di hari kedua lebih seru lagi. Kami diajak untuk membongkar paradigma dalam melihat problem sosial yang dihadapi dalam perjalanan HS masing-masing. Paradigma seperti apa yang kami pegang. Liberalkah? Konservatifkah? atau Kritis?

Rapatpun sempat memanas karena adu pendapat dalam menentukan visi. Rapat yang harusnya ditutup pukul 6 sore dan dilanjutkan jalan-jalan bersama terpaksa batal, karena masih belum ketemu titik terang visi seperti apa yang kami mau. Jadilah kami jalan-jalan singkat aja dengan makan malam di Nasi Goreng Gongso Pak Karmin dekat hotel. Rapat pun dilanjutkan kembali dan selesai pukul 10 malam.


Hari ketiga, kami banyak membahas Anggaran Dasar dan Rencana Program Kerja PHI selama 4 tahun ke depan. Rapat di hari ketiga ini selesai setelah makan siang.

Lalu kemana si Boy selama sepanjang rapat 3 hari berturut-turut?


Justru doi dan anak-anak lainnya lah yang paling menikmati ngebolang di Semarang ini. Mereka tour ke Kota Tua, perpustakaan, museum dan Simpang Lima. Bahagia luar biasa mereka ini menikmati jalan-jalan bersama ditemani sama Tante Nuni, ibunya Kiran. Bikin iri ajaa, rasanya pingin ikutan!! :D


Setelah selesai rapat di hari ketiga, rombongan gue-Mas Boy, Anet dan keluarga Kiran pindah lokasi menginap ke daerah rumah kakak Ellen. Dan malam itu kami diajak jalan-jalan ke Klenteng Tay Kak Sie dan Warung Semawis. Di klenteng, kami banyak tour gratis dari Kak Ellen yang memang lagi mempelajari semua hal yang berhubungan dengan klenteng ini. Salut lah pokoknya sama beliau. Hebat banget deh ihh. *lope-lope-lope*


Kalau di Warung Semawis sih gak lain gak bukan ya kami makan-makan aja. Menikmati liburan di hari terakhir dengan kulineran sambil ngobrol singkat tentang kurikulum Charlotte Mason. Sayang, waktunya sangat terbatas banget, kami ngobrol gak tuntas karena udah kemaleman banget. Dan besok paginya kami sudah harus sampai di stasiun Tawang pukul 7 pagi.


Dalam perjalanan pulang dari Semarang ke Jakarta, gue banyak ngbrl sama Anet sambil melihat hamparan padi, laut dan gunung. Rasanya hati adem, mata terbuka dan pastinya pulang dengan semangat 45 untuk menjalani homeschool kami.

Terima kasih Tuhan atas kesempatan 5 hari kami di Semarang.



No comments:

Post a Comment