Kali ini, kami berdua ikut jalan-jalan ke Museum MACAN bareng teman-teman homeschool lainnya. Kegiatan ini dibikin sama Madam Anet selaku seksi sibuk yang ngurus pertiketan. Maacih loh, Mak dah mau repot-repot ngurusin ginian. Lumayan deh bisa jadi ajang kumpul juga sama homeschooler lainnya, ya iyalah pasti ketemunya 4L - Lo Lagi Lo Lagi. :D
Museum MACAN ini singkatan dari Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara. Lokasinya di sekitaran Jalan Panjang menuju ke RCTI. Tepatnya di dalam gedung AKR. Tanya aja satpamnya, pasti diarahin deh. Trus nanti disuruh naik pakai lift atau eskalator ke lantai M. Taraaaa....
Tempatnya luas dan bagus banget, reaksi pertama begitu lihat museum ini. Museum ala internasional bingit ini mah.
Setelah semua kumpul, anak-anak ini dibagi dua kelompok. Kelompok si Boy cukup banyak anak seumurannya. Mereka pun diberitahu peraturan yang ada. Yaitu dilarang berisik di dalam museum, dilarang menyentuh barang-barang koleksi dan dilarang lari-larian.
Lokasi pertama yang kami lihat adalah mengantri di Infinity Room by Yayoi Kusama. Ruangan ini keren banget deh. Yayoi Kusama ini nenek-nenek keceh dari Jepang. Gugling deh, gonna be so fun liat hasil karyanya.
Begitu di dalam, kami hanya diperbolehkan 45 detik untuk melihat dalamnya ruangan ini. Buru-buru deh foto.
Selanjutnya anak-anak diajak melihat isi dari museum ini. Pemandu kami ini agak terburu-buru waktu menjelaskan dan suaranya kurang terdengar. Jadilah anak-anak sibuk sendiri dan harus diulang berkali-kali untuk mengikuti peraturan.
Akhirnya kami memutuskan untuk keluar sebentar untuk makan siang dan nantinya kami akan kembali lagi masuk ke dalam.
Serunya makan siang kami hari ini. Terima kasih untuk Ci Grey yang selalu setia bawa makanan banyak. Hihihi. Kali ini menu kita adalah spaghetti dan dal fry lengkap dengan roti cane-nya, makanan ala India. Bahagianya perut saya yaaa. Biarpun pipi masih bengkak, semangat makan gak boleh kendor...ya doooong?! :D
Kelar makan siang bersama, mari kita masuk lagi ke dalam. Suasana mulai hening karena hampir sebagian besar anak-anak sudah pulang setelah makan siang tadi. Kami jadi bisa menikmati museum dengan tenang. Anak-anak dipandu khusus sama agen Ci Grey. Dijelasin satu persatu lukisan di dalam sana sampai pada akhirnya anak-anak terurai satu persatu juga...alias bosen! :P
Entah kenapa, gue sangat tertarik melihat lukisan-lukisan disana. Area museum ini dibagi atas 4 area. Area pertama adalah Bumi, Kampung Halaman dan Manusia. Dimana disini banyak hasil karya tentang masa awal-awal Belanda dan pemandangan pada jaman itu. Sayangnya lupa difoto nih.
Lukisan Raden Saleh
Area kedua adalah Kemerdekaan dan Setelahnya. Lukisan paling menarik adalah lukisan Bapak Presiden pertama kita, Soekarno yang dilukis oleh Dullah. Keren banget!
Anak-anak diajak untuk menghitung bendera Merah Putih di lukisan itu
Area ketiga adalah Pergulatan Seputar Bentuk dan Isi.
Lingga-Yoni (1994) - Arahmaini
Ia menggambarkan simbol penciptaan dan regenerasi dalam agama Hindu yang dilukis di atas potongan aksara Arab dan Palawa.
Graphic Work for Baby Formula (2013) - Ai Weiwei
Ia terkenal atas keterlibatannya dalam mengkritik dan mengobservasi ketimpangan sosial dan hak asasi manusia hampir di seluruh dunia.
Juling (2005) - Masriadi
Ia menggambarkan sekumpulan orang yang sedang melihat telepon genggam. Mirip seperti jaman sekarang ya sebenarnya. Menatap hape sampe juling. Mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat. Miris!
Area keempat adalah Racikan Global. Ini pun juga tak kalah seru.
Dunia Jatuh ke Bumi (2008) - Rudi Mantofani
Dunia dan Bumi memiliki arti yang serupa. Dunia menggambarkan suatu sistem yang dibuat manusia seperti negara, perbatasan dan masyarakat. Sedangkan Bumi adalah sistem yang lebih besar yang mencakup alam, hewan dan lingkungan. Bagaimana dunia manusia mempengaruhi bumi? Daleeemmm.....
Waktu anak-anak lihat karya ini, mereka semua tertawa. Lucu bagi mereka, anak-anak babi yang berebutan menyusu dengan induk babi. So political!! :D
ASEAN +3 (2017) - Yukinori Yanagi
Karya ini terdiri dari 13 negara dimana 10 negara yang terpampang merupakan anggota ASEAN. Setiap bendera dibuat dari pasir berwarna dan terhubung dengan selang transparan. Instalasi bio kinetik ini menggunakan koloni yang terdiri dari 5,000 ekor semut yang dimasukkan ke dalam kotak-kotak bendera. Semut-semut itu menggali terowongan dan memindahkan pasir dari satu bendera ke bendera lainnya seiring mereka bergerak, menciptakan jejaring terowongan yang akhirnya mengubah komposisi bendera tersebut. Suatu proses konstruksi dan destruksi yang terjadi dalam lingkungan terkontrol.
Lama banget gue disini, mengamati satu persatu lukisan yang ada sampai akhirnya nyadar kalau gue ditinggal sama mereka. Terakhir tinggal anak gue dan gerombolannya ci Grey. Weeeewww......bagusss ya kaliaaannn!!!!
No comments:
Post a Comment