Mencerna Seni - Lievell

Saturday, December 2, 2017

Mencerna Seni


Akhirnya sampai juga di pameran seni Jakarta Biennale ini.

Beberapa teman sudah mampir kemari dan bikin gue penasaran banget.
Jadilah di liburan panjang awal Desember ini, kami bertiga memutuskan pergi ke Gudang Sarinah Ekosistem, lokasi Jakarta Biennale.

Acara yang berlangsung cukup lama ini, dari tanggal 4 November sampai 10 Desember nanti, menampilkan banyak karya seni yang unik-unik.

Harap dimaklumkan karena kami bukan penggemar seni. Jadi begitu sampai disana, kami mencoba untuk memahami sajian seni yang ditampilkan, meskipun banyak gagal pahamnya daripada ngertinya. Hahahahahah

Ya setidaknya gue dan si Babeh dah mulai dikit-dikit deh untuk coba ajak si Boy lihat satu persatu karya-karya seni yang dipajang di dalam gudang besar itu.


14 potongan foto yang diberi lampu neon berkisah tentang hutan di Singapura yang sudah mulai banyak ditebang.


Samsak dan sarung tinju, simbol kerasnya hidup di Jakarta


Gundukan tanah, nah ini agak lupa menceritakan apa. Heheheh


Rangkaian batu apung yang diambil dari sejumlah pantai di Bali. Ada yang dipahat seperti muka orang, diibaratkan layaknya manusia yang berproses dan suatu hari akan menjadi fosil.


Pensil-pensil yang ditancapkan merepresentasikan sebagai bahasa. Bahasa itu bisa tertulis dan tidak tertulis yang sama-sama dipakai di seluruh dunia. Bahasa menyatukan manusia. 


Lempengan tanah liat, ceritanya melambangkan tandusnya tanah


Karya ini yang paling gue suka, bayangin coba ini ruwet banget bikinnya. Kerennn!!


Dan...
Ini lah yang paling disuka dari si Boy, Grafitti...



No comments:

Post a Comment